February 20, 2013

Berubah Tak Ubahnya Perubahan

Oke, jangan sakit kepala dengan judul aneh hari ini karena saya pun tak paham betul dengan maksud jari-jari montok lentik saya ini bertualang di atas papankunci (re: keyboard)...

Lalu, situasi yang muncul adalah entah kenapa saya selalu ingin membicarakan hal ini sejak beberapa hari terakhir, rasanya kata-kata ini muncul menyeruak sukma dan mencakar raga (hiperbola). Yap, beberapa hari terakhir ini, mungkin sejak saya mengerjakan tes psikometri Sabtu lalu atau mungkin sejak acara Pemilihan Putri Indonesia 2012-2013 lalu, di mana saat final, sang pemenang mendapatkan pertanyaan tentang perubahan dan boleh dikata, saya terkesan dengan maksud jawabannya, walaupun buruk dalam penyampaiannya.

Menurut saya, kata ajaib ini tak akan pernah hilang eksistensinya di dunia ini dan secara lahiriah serta batiniah, kata ini tak pelak lagi, tak dapat dihindari kejadiannya.

Di sisi lain, orang-orang sering menyebut kata ini dibarengi dengan fakta bahwa dunia ini relatif dan tak ada yang absolut (saat suatu hal dibandingkan dengan hal lainnya).

The simple statement is perubahan itu yah perubahan itu sendiri....

Dulu, saya mendengar kata-kata ini di televisi, mungkin saat Jason mau jadi Ranger Merah di Power Ranger atau Tatsuya (Oke, ini super ngarang) pas mau jadi Kamen Rider. Fixed, aneh.

Tapi, makin ke sini, ternyata berubah atau perubahan itu tidak sesederhana itu. Berubah itu dapat menyebabkan gangguan jiwa, gangguan janin, komplikasi perdarahan kronis dan serangan jantung (percaya aja deh).
Memang, perubahan yang positif mungkin bisa saja menuju kebaikan dan perubahan negatif jelas membuat kita terkena amukan, tapi yang pasti dari perubahan ini, manusia (dengan kemampuan iritabilitanya) terlalu sensitif terhadap perubahan dan gak selalu bisa menerima perubahan persis seperti ia menerima hadiah uang dan permata atau cinta (#galau).

Nah, kalau menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), berubah itu diartikan sebagai menjadi lain (berbeda) dari semula; bertukar menjadi sesuatu yang lain; atau berganti arah. Sementara itu, perubahan diartikan sebagai hal (keadaan) berubah. Kalau menurut Oxford Dictionary, perubahan (re: change) diartikan menjadi become different.

Hal berubah inilah yang telah membuat saya hidup as a roller coaster; naik, turun, berputar, miring, tapi akhirnya sampai di tujuan akhirnya.

Dan hal berubah inilah yang telah mengajarkan saya bahwa hidup itu tidak pernah konstan-konsisten menyerang, membuai ataupun menyentuh status quo.
Dari hal ini jugalah, saya tahu bahwa tidak semua orang itu menyadari perubahan (saya pun begitu, awalnya) dan bisa menerimanya. Untuk bisa bertahan, seorang manusia jelas harus adaptif terhadap lingkungannya (Darwin has said, "The fittest is the winner")
Dari sini juga, saya sadar (akhirnya) bahwa tidak cuma orang lain yang berubah, tapi diri kita juga. Dan gak bisa seenaknya kita memohon, meminta, memaksa orang untuk berubah jadi sesuai yang kita inginkan. They have their own right on it.

Di sini juga, saya tahu, kalau kita harus bijak menyikapi perubahan. Kalau memang orang lain, tidak mau berubah, mungkin bisa kita mulai dari diri sendiri untuk berubah, mencapai tujuan terakhir kita. Gak mungkin kan kita mengubah hidup kita yang sedih dengan memaksa orang lain menjadi bergembira di sekitar kita, kalau memang kitanya sendiri yang terus-menerus dalam keterpurukan?!

Intinya, tidak ada salahnya untuk berubah kalau memang itu untuk kebaikan.
Tidak ada salahnya juga untuk merubah diri sendiri sebelum kita minta orang lain berubah untuk kita.
Tidak ada salahnya juga untuk berubah status dari single, pacaran, terus putus (kalau kata Peterpan, "Tak ada yang abadi." #galau).
Tidak ada salahnya juga meminta orang untuk berubah menjadi lebih positif, kalau memang diperlukan. Dengan berubah, mereka akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik, kok.
Tidak ada salahnya juga untuk menjadi berbeda dari yang biasanya.

Dan tidak ada salahnya, untuk menerima perubahan yang ada karena literally, perubahan itu nyata adanya; yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapinya.

Oke, sebelum tulisan ini berubah menjadi tulisan ngalor-ngidul (kayanya, sudah dari tadi sih), it's better to end this changing words.

So, people, are you ready to change and accept the change?
"If we don't change, we don't grow. If we don't grow, we aren't really living."    -Gail Sheehy-