December 30, 2012

Meniup Debu

Haha, bukan judul yang indah memang untuk membuka kembali blog ini setelah sekian lama ditinggalkan, atau lebih tepatnya dionggokan?

Bukan juga terpengaruh lagu "Butiran Debu"-nya Rumor...
Tapi, entah mengapa, kangen banget untuk setidaknya menekan-nekan keyboard komputer jinjing ini, bercerita pada entah siapa, tapi setidaknya melegakan secuil tahanan rasa...

Oke, jujur, gue bukan seorang penulis yang baik, gue itu bukan Andrea Hirata yang pergi menatap dunia dengan "Laskar Pelangi"-nya, bukan juga Paulo Coelho yang mampu mendayukan semua orang dengan tumpahan idenya, apalagi Shakespeare....

(kembali meniup debu, debu tebal yang menutupi blog ini)

Simple, gue kangen, rindu, penuh hasrat untuk sekedar menulis, entah, walaupun ngalor-ngidul, tapi saat menulis ini, gue merasa my now moment is magically wonderful...

Di dua hari terakhir dari tahun 2012 ini, tahun yang menurut gue indah, ajaib, sesak, luluh lantak, dan tetap saja penuh misteri ini, akhirnya, randomly, gue buka lagi blog ini...

(hening sejenak)

Mungkin, ada baiknya, gue menyampaikan terima kasih sepertinya, untuk orang-orang yang mungkin pernah, sedang, atau akan membuka blog ini, baik kalian sengaja ataupun terperangkap oleh layanan internet kalian,  just wanna say thank you...
Juga, maaf jika memang blog ini tidak terurus, tidak bisa memenuhi hasrat membaca kalian ataupun isinya penuh sampah-sampah perasaan yang bertebaran dan berserakan,
karena sudah gue ungkapkan di atas, gue bukan penulis yang spesial, tapi mudah-mudahan saja akan...

(hening lagi)

Somehow, gue sangat tersentuh dengan tagline dari Soundcloud, "Hear the world's sounds", menurut gue bagus, indah aja kalau sebuah website itu memang bisa memperdengarkan suara seluruh isi sesak bumi ini ke seluruh penyesaknya... Mudah-mudahan, blog ini pun begitu, menjadi kotak musik dari isi hati gue ataupun isi pikiran gue, makhluk paling aneh sejagad raya alam semesta...

(now playing Josh Groban-Brave)

Haha, sampah memang, lagi-lagi posting ini ngalor-ngidul, entah kapan gue bisa menulis dengan baik.... (maybe, gue harus mengikuti saran sahabat gue yang nun jauh di sana, jangan pernah menyerah dan melihat tulisan orang lain sebagai referensi, thanks to him...)

Anyway, tahu gak mengapa gue memainkan lagu si Mr. Josh Groban itu berulang-ulang? Haha, jelaslah mana ada yang tau, stupid you, Eka...
Entah, awalnya cuma sekedar membuka Soundcloud tadi, and then terlihatlah si lagu ini, just play it and voila, I love it till now...

Ada beberapa penggalan lirik sih yang gue suka banget dari lagu ini...

"You can hide forever from the thunder... Look into the storm and feel the rain..."

And I also love the chorus, just beautifully touching my deepest part...

"You wanna run away, run away and you say that it can’t be so.
You wanna look away, look away but you stay cause’ it’s all so close.
When you stand uṗ and hold out your hand.
In the face of what I don’t understand.
My reason to be brave.
"
 Ah, sudah cukuplah gue meracau dalam blog ini tanpa tahu arah jalan pulang... Sepertinya, gue gak akan pernah pulang, gak akan pernah kembali ke tempat asal gue,
Sepertinya, gue akan pergi entah ke mana, melanglang buana, mencari tahu apa yang ada di dunia, menebarkan cinta kasih kepada sesama?!

(menghentikan racauan)

Basically, ada 3 hal yang menurut gue sangat sulit untuk dilakukan...
Memulai...
Memilih...
Mengakhiri...

Jadi, kalian tahu kan kenapa posting-posting gue selalu saja buruk dalam awal dan akhirnya... Termasuk posting yang satu ini...

(menutupi blog ini dengan selimut)

Biar debu tak 'kan pernah menghampiri....