Sebenarnya, puisi ini sudah saya buat sejak kelas XII SMA, tepatnya untuk tugas Bahasa Indonesia kala itu, tapi ya ada baiknya saya post di blog ini supaya tetap everlasting... Hahahaha.... :D
Cinta itu seperti sebatang coklat
Rasanya manis di awal hingga akhirnya
Penuh sensasi lembut dan keharuman
Namun sayang...
Saat coklat mencapai gigitan terakhirnya
Begitu pula cinta itu kehilangan auranya
Cinta bagaikan daun-daun pepohonan
Indah terlihat saat ia tumbuh
Menghijau, menguning, lalu menjadi coklat
Dan tak lama...
Ia 'kan meranggas menggugurkan daunnya
Begitu pun cinta terdesak sang waktu
Cinta layaknya sebuah ilusi
Mengaktivasi kita ke alam imajinasi
Terbang ke langit ketujuh bertemu bidadari
Tapi itu semua musnah...
Saat kita terbangun ke arah realita
Begitu jua cinta akan bertemu ujung dimensinya
Cinta itu juga bagai sandiwara
Saat kita tak bisa dengan baik menempatkan diri
Melakonkan peran kita sebagai penikmatnya
Semuanya akan cepat sirna
Ditelan semua bayang-bayang Dewi Durga
Tapi, kalau kita mampu meresapinya dewasa
Cinta itu bagai permata Rusia
Yang tak 'kan pernah hilang kilauannya
Sepanjang masa.....
No comments:
Post a Comment